Gallery KUDAIRENG

Sunday, October 1, 2017

Pidato : Cara Islam Melawan Korupsi

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله رب العالمين وبه نستعين وعلى امور الدنيا والدين والصلاة والسلام على النبي المصطفى محمد صلى الله عليه وسلم وعلى اله وصحبه اجمعين. اما بعد :
            Hadirin Rohimakumullah
            Kalau diteliti secara mendetail sebagai seorang pemuda mempunyai kewajiban dan tanggung jawab yang sangat berat dalam melanjutkan dan meneruskan segala wasiat perjuangan dan cita – cita ulama dan generasi tua yang telah mendahului kita. Maka kita yang menjadi regenerasi di tuntut untuk selalu waspada dan berhati – hati dalam menentukan sikap dan langkah – langkah kita. Sikap dan langkah mana yang harus ditempuh, serta mana yang harus disingkirkan, agar kita tidak terjerumus kedalam kenistaan.
            Hadirin Rohimakumullah
            Di zaman sekarang ini yang boleh dikatakan semakin hari semakin canggih dan modern. Maka manusia pun semakin buas dan serakah dalam meraih harta. Tak peduli itu jalan yang sehat atau tidak. Yang penting bagi mereka harta yang banyak dan menumpuk, dan mereka tak menyadari kalau harta kekayaan merupakan titipan dari Allah, dan cara mendapatkannya pun harus dengan jalan yang halal dan sehat. Bukankah kita semua tahu kalau menempuh dengan jalan yang haram dan sesat balasannya adalah neraka.
Rosulullah SAW bersabda  yang diriwayatkan oleh imam turmudzi :
كُلُّ لَحْمٍ نَبَتَ مِنْ حَرَامٍ فَا النَّارُ اَوْلَى بِهِ ( رواه الترمذى )
       “Setiap daging yang tumbuh dari makanan yang haram, maka api nerakalah yang paling berhak untuknya”

            Karena dibius oleh harta dimana – mana tumbuh koruptor – koruptor kelas kakap, pencurian kelas tinggi serta perampokan yang sadis. Korupsi juga searti dengan sariqo (pencurian) yaitu mengambil harta orang lain yang sudah di simpan pada tempatnya secara diam – diam untuk di miliki. Berbagai modus seperti penggelapan, penggelembungan harta, pungutan liar dan sebagainya. Sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur’an surah Al-Maidah ayat 38 menerangkan bahwa hukuman bagi pencuri adalah potongan tangan :
وَالسَّارِقُ وَالسَّارِقَةُ فَاقْطَعُوْا اَيْدِيَهُمَا جَزَاءًا بِمَا كَسَبَا نَكَلًا مِنَ اللهِ , واللهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
            “Laki – Laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya sebagai pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah maha perkasa dan maha bijaksana”
            Seandainya kita tahu dan mau berfikir tentang arti sebuah kehidupan, dimana kehidupan ini hanyalah kesenangan belaka, kesenangan yang hanya sekejap bahkan dikatakan kesenangan yang menipu. Sebagaimana di jelaskan dalam surah Ali imron ayat 185 :
وَمَا الحَيَاةُ الدُّنْيَا إلاَّ مَتَاعُ الغُرُوْرِ
            “Tiada kehidupan di dunia ini melainkan kesenangan yang menipu”
            Hadirin Rohimakumullah
            Dari awal hingga akhir bisa kita tarik sebuah kesimpulan dalam syi’ir

            Zaman saiki zaman modern                            Akeh menungso podo serakah
            Serakah maring ngumpulno bondo                Ora penting dalane opo 2x
            Gusti Kanjeng Nabi pun nyareati                   Maring sabdane kang di taati

            Di riwayatkan imam turmudzi                        Mlebu neroko gawe mbalesi 2x

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

No comments:

Post a Comment