Gallery KUDAIRENG

Monday, April 20, 2015

Merenda Taubat di Bulan Berkah

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Renungan Ampunan Diri
Kecuali Nabi dan Rasulullah Shallallahu 'Aalaihi Wa Sallam, tak ada yang lepas dari dosa dan maksiat. Tapi, seperti kata Nabi, sebaik baiknya orang yang bersalah adalah bertaubat.
Hidup HAKEKATNYA sebuah perjalanan yang panjang yang penuh onak dan duri. Setiap orang beramal sesuai keyakinan dan "KEBENARANNYA" yang dianut. Bagi seorang muslim, yang beriman; sudah sepantasnya, tujuan tertinggi yang ingin dicapai hanyalah keridhoan Allah SWT yang akan melahirkan kebahagiaan dunia dan akherat. Namun dalam kenyataannya sehari hari, terkadang tergoda untuk bermaksiat dan berbohong dan berdusta, berkhianat kepada aturan Allah SWT dan makhluk-Nya. Jiwa lalai dan lupa bahkan ada yang tenggelam kedalam kesibukan rutinitas pekerjaan duniawi semata, yang hanyalah memberikan setitik rasa manis lalu berakibat kesengsaraan yang amat pahit.

Bukan berarti nestapa dan kesengsaraan akibat maksiat itu abadi dihati. Selalu ada jalan untuk memupus, mengupas duka dan penyesalan, dengan menghaturkan "taubat" dan memohon "AMPUNAN" maghfirah-Nya Allah SWT. Proses pertaubatan ini menyaratkan "TEKAT" yang bulat lagi kuat, bagi seorang hamba untuk merubah kesalahan menukar menjadi kebaikan. Sebab, kebaikan tak hanya memupus keburukan, tapi juga menjadikan "HATI" dan pikirkan kita menjadi tenang, "jernih" dalam memandang berbagai persoalan.
NAMUN disisi lain kita sadari, syaitan tak ingin orang orang beriman kembali kejalan Allah. Iblis la'natullah selalu berusaha menyesatkan dan menyisipkan secuil rasa kemalasan dan keputusan asa yang perlahan lahan membesar dan mengkristal, sehingga membuat enggan untuk segera bertaubat. Apalagi dengan kesibukan dunia yang menyita waktu, seakan kian menyeret diri semakin kekal dalam kemaksiatan. Dan merasa dengan kesibukan dunia itu, terasa diri adalah benar. Naudzubillah
NAMUN Allah SWT Maha Penyayang bagi hamba hamba-Nya. Salah satu bukti Allah Penyayang adalah, menjadikan bulan "Rajab" sebagai bulan Allah. Bulan yang BIRU (Kebaikan Allah), bulan yang penuh rahmat kecintaan Allah terhadap hamba hamba-Nya. Begitu juga bulan sya'ban dan ramadhan. "Rajab" adalah "BULAN" sebagai bulan kesempatan "EMAS" untuk membersihkan diri dan melatih diri guna mempersiapkan untuk datangnya bulan yang "SUCI" ramadhan.
BAGI mereka yang sangat merindukan Allah sebagai Sang Kekasihnya. Rajab adalah "KEBAHAGIAAN" untuknya. Karena dibulan inilah, ia benar benar bisa dekat mencurahkan bercumbu mesra dengan Allah, sang kekasihnya. Memperbanyak ibadah terutama dalam pertaubatannya. Kecintaannya "MAHABBAHNYA" kepada Allah, mengalahkan segalanya. Dibulan ini, ia akan "BERJUANG" segala daya upaya untuk meraih kecintaan-Nya dan "AMPUNAN-NYA". Baginya, tiada nikmat dan anugerah terindah kecuali; selain "KASIH SAYANG-NYA" untuk hidup matinya.
"Inna sholaati wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillahirobil 'aalamiin"
"Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah. Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya. Dan begitulah "aku" diperintahkan. Dan aku termasuk golongan orang orang yang "tunduk" kepada-Nya;"
Begitulah perintah-Nya Allah SWT
Semoga kita menjadi orang orang yang tunduk kepada Allah SWT. Dan selalu diberikan hidayah untuk senantiasa "selalu" mencintai-Nya diatas segala yang ada. Dan semoga Allah SWT Azza Wa Jalla dibulan "Rajab" ini mengampuni dosa dosa kita semua bersama. Hingga masuknya ramadhan bulan yang penuh suci, diri kita sudah suci dan memiliki hati yang bersih.
Aamiin Allahumma Aamiin
Allah Yaa Karim

No comments:

Post a Comment