Bismillaahirrahmaanirrahiim
Renungan Ampunan Diri
Kecuali Nabi dan Rasulullah Shallallahu 'Aalaihi Wa Sallam, tak ada yang
lepas dari dosa dan maksiat. Tapi, seperti kata Nabi, sebaik baiknya
orang yang bersalah adalah bertaubat.
Hidup HAKEKATNYA sebuah
perjalanan yang panjang yang penuh onak dan duri. Setiap orang beramal
sesuai keyakinan dan "KEBENARANNYA" yang dianut. Bagi seorang muslim,
yang beriman; sudah sepantasnya, tujuan tertinggi yang ingin dicapai
hanyalah keridhoan Allah SWT yang akan melahirkan kebahagiaan dunia dan
akherat. Namun dalam kenyataannya sehari hari, terkadang tergoda untuk
bermaksiat dan berbohong dan berdusta, berkhianat kepada aturan Allah
SWT dan makhluk-Nya. Jiwa lalai dan lupa bahkan ada yang tenggelam
kedalam kesibukan rutinitas pekerjaan duniawi semata, yang hanyalah
memberikan setitik rasa manis lalu berakibat kesengsaraan yang amat
pahit.
Bukan berarti nestapa dan kesengsaraan akibat maksiat itu
abadi dihati. Selalu ada jalan untuk memupus, mengupas duka dan
penyesalan, dengan menghaturkan "taubat" dan memohon "AMPUNAN"
maghfirah-Nya Allah SWT. Proses pertaubatan ini menyaratkan "TEKAT" yang
bulat lagi kuat, bagi seorang hamba untuk merubah kesalahan menukar
menjadi kebaikan. Sebab, kebaikan tak hanya memupus keburukan, tapi juga
menjadikan "HATI" dan pikirkan kita menjadi tenang, "jernih" dalam
memandang berbagai persoalan.
NAMUN disisi lain kita sadari,
syaitan tak ingin orang orang beriman kembali kejalan Allah. Iblis
la'natullah selalu berusaha menyesatkan dan menyisipkan secuil rasa
kemalasan dan keputusan asa yang perlahan lahan membesar dan
mengkristal, sehingga membuat enggan untuk segera bertaubat. Apalagi
dengan kesibukan dunia yang menyita waktu, seakan kian menyeret diri
semakin kekal dalam kemaksiatan. Dan merasa dengan kesibukan dunia itu,
terasa diri adalah benar. Naudzubillah
NAMUN Allah SWT Maha
Penyayang bagi hamba hamba-Nya. Salah satu bukti Allah Penyayang adalah,
menjadikan bulan "Rajab" sebagai bulan Allah. Bulan yang BIRU (Kebaikan
Allah), bulan yang penuh rahmat kecintaan Allah terhadap hamba
hamba-Nya. Begitu juga bulan sya'ban dan ramadhan. "Rajab" adalah
"BULAN" sebagai bulan kesempatan "EMAS" untuk membersihkan diri dan
melatih diri guna mempersiapkan untuk datangnya bulan yang "SUCI"
ramadhan.
BAGI mereka yang sangat merindukan Allah sebagai Sang
Kekasihnya. Rajab adalah "KEBAHAGIAAN" untuknya. Karena dibulan inilah,
ia benar benar bisa dekat mencurahkan bercumbu mesra dengan Allah, sang
kekasihnya. Memperbanyak ibadah terutama dalam pertaubatannya.
Kecintaannya "MAHABBAHNYA" kepada Allah, mengalahkan segalanya. Dibulan
ini, ia akan "BERJUANG" segala daya upaya untuk meraih kecintaan-Nya dan
"AMPUNAN-NYA". Baginya, tiada nikmat dan anugerah terindah kecuali;
selain "KASIH SAYANG-NYA" untuk hidup matinya.
"Inna sholaati wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillahirobil 'aalamiin"
"Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah.
Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya. Dan begitulah "aku"
diperintahkan. Dan aku termasuk golongan orang orang yang "tunduk"
kepada-Nya;"
Begitulah perintah-Nya Allah SWT
Semoga kita
menjadi orang orang yang tunduk kepada Allah SWT. Dan selalu diberikan
hidayah untuk senantiasa "selalu" mencintai-Nya diatas segala yang ada.
Dan semoga Allah SWT Azza Wa Jalla dibulan "Rajab" ini mengampuni dosa
dosa kita semua bersama. Hingga masuknya ramadhan bulan yang penuh suci,
diri kita sudah suci dan memiliki hati yang bersih.
Aamiin Allahumma Aamiin
Allah Yaa Karim
No comments:
Post a Comment